Selasa, 20 Mei 2014

Modal meraih ilmu


Sahabat Ali bin Abi Tholib r.a, turut serta memotivasi kaum muslimin dalam mencari Ilmu. Menurut beliau, bahwa seseorang yg mencari ilmu memerlukan minimal 6 syarat; perhatikan ungkapan Ali berikut ini!
يَا أَخِى! لَنْ تَنَالَ الْعِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ, سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ, ذُكَاءٌ وَخِرْصٌ وَاْجتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصَحْبَةُ الْأُسْتَاذِ وَطُوْلُ الزَّمَانِ
Wahai saudaraku! Engkau tidak akan pernah mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara. Akan ku jelaskan berikut dengan rinci;1. Cerdas, 2. Thamak, 3. Sungguh-sungguh, 4. Dirham (biaya), 5. Berteman/ dekat dengan guru, 6. Waktu yang lama (Ali bin Abi Tholib r.a).
Nasehat yang dipetik
Ilmu merupakan cahaya kehidupan, dengan ilmu seseorang /masyarakat bisa terangkat derajatnyamenjadi mulia, beradab, sejahtera- (lihat QS. Al Mujadilah/58:11) dan menjalani / melewati kehidupan dunia -terlebih di akhirat- dengan lancar dan gemilang. Namun, ilmu tidak dapat begitu saja diperoleh seseorang tanpa modal persyaratan.
1.         Cerdas, merupakan modal utama memperoleh ilmu. Kecerdasan yang telah dikaruniakan Alloh kpd kita harus disyukuri dengan mencari ilmu/belajar, lebih ilmu-ilmu Dien yang akan
mempermudah seseorang masuk ke surga dengan tidak mengesampingkan kehidupan dunia.
2.        Thamak atau rakus atau semangat  (rasa ingin tahu yg kuat terhadap ilmu), seorang muslim diharuskan punya sifat rakus untuk mencari ilmu, bukan rakus kpd dunia, agar semangat mencari ilmu tetap menggelora.
3.        Bersungguh-sungguh (tekun, giat, rajin, serius, focus, konsentrasi).Seseorang harus bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, bukan semaunya sendiri (semau gue), kadang berangkat belajar/mengaji-kadang males tanpa alasan yg syar’i. Kemalasan harus dibuang jauh-jauh, karena hanya akan menyebabkan penyesalan.
4.       Dirham (biaya). Pencari ilmu perlu mengeluarkan biaya -bahkan tidak sedikit- (beli buku, transportasi, operasional ta’lim/pengajaran dll).
5.       Berteman dengan ustad/guru. Maksudnya, hendaknya seorang murid lebih suka dekat dengan guru (menghormat, bergaul, bertanya, mohon penjelasan, mohon nasehat dll). Bukan malah menjauh darinya, karena menjauh darinya berarti menjauh dari jalan kebenaran dan nasehat.
6.       Waktu yang lama alias harus sabar. Mencari dan memperoleh ilmu tidak bisa dengan instan, harus melalui tahapan-tahapan yang berkelanjutan. Oleh karenanya membutuhkan watu yang cukup lama.
Sorang muslim tidak boleh pantang menyerah dan harus selalu bersemangat dalam mencari ilmu, walaupun  terkadang terhalang oleh rintangan-rintangan yang menyelimutinya.


Rabu, 14 Mei 2014

Menyiapkan bekal untuk masa depan


Dasarnya:
1.        QS. Al Hasyr, 59: 18
       Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kpd Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kpd Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
2.       Kata Mutiara
مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ إِسْتَعَدَّ
Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan, maka ia pasti bersiap-siap
(membawa bekal).
إِنْ تَزْرَعْ تَحْصُدْ
Jika kamu menanam, maka akan menuai
Penjelasan
1.        Wahai remaja dan pemuda, masa depan kita  masih panjang sementara bekal blm seberapa (cukup). Untuk itu, mari diisi usia yg masih potensial ini untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya dan sesiap mungkin, baik bekal untuk kehidupan dunia yang ada di depan mata, serta bekal untuk akhirat yang akan datang sewaktu-waktu.
2.        Jika kita akan pergi jauh (rihlah/picnic, merantau, safar dll), pasti kita akan menyiapkan bekal yang cukup bahkan lebih untuk menyambung kehidupan selanjutnya.
3.        Demikian jg dengan masa depan kita yang masih jauh (baik masa depan dunia dan masa depan akhirat yang kekal) dan jelas menghadang di depan mata, maka jelas membutuhkan bekal yang cukup.
4.        Qs. Al Hasyr: 18 menjelaskan bagamaimana orang beriman diminta agar menyiapkan bekal untuk kehidupan masa yang akan datang.Islam sangat memperhatikan kpd ummatnya untuk memperhatikan kehidupan masa depan.
5.        Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba untuk mencari bekal sebanyak mungkin, terutama bekal untuk masa depan akhirat disamping bekal untuk masa depan dunia.
6.        Jangan tertipu dengan kesenangan sesaat yang dapat merugikan masa depan kita (larut dlm kemaksiatan yang menyenangkan).
7.        Yakinlah, bahwa siapa yang menanam pasti akan menuai, apapun tanamannya dan bagamimanapun hasilnya. Yang menanam kebaikan akan menuainya, dan yang menanam kejelekan jg akan menuainya.
8.        Untuk adik-adik remaja, ayo perbanyak bekal untuk hari depan dengan ilmu-ilmu-ilmu dan amal, masamu adalah masa-masa untuk belajar dan mencari ilmu. Dengan ilmu;
1)     akan membaguskan amalmu,
2)     akan memperbaiki keadaanmu,
3)     akan menjaga kehormatanmu,
4)     akan memudahkan jalan harta yang kamu cari,
5)     akan meninggikan derajatmu di sisi Alloh dan manusia.

Minggu, 11 Mei 2014

Remaja Perkasa


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ اْلغَضَبِ (متفق عليه
Dari Abi Hurairoh ra, bahwa Rasululloh saw bersabda: orang yang kuat bukanlah yang kuat bergulat (badan gede), sesungguhnya orang yang kuat adalah yang mampu menahan emosi (mengendalikan nafsunya) ketika marah (Muttafaq Alaihi).
1.  Bagi seseorang yang punya badan gede, methekol, jangan besar kepala atau sombong. Seseorang baru dikatakan kuat, kalau kuat menahan emosi, nafsu dan berbagai hasrat yang negatif.
2.  Coba yang laki-laki tanya pada diri sendiri!
Sama rokok/udud masih kalah ga?
Sama banyu setan (miras) masih kalah ga?
Sama tongkrongan masih kalah ga?
Sama motor yang nggower-nggoower plus prong-prong –prong  masih suka ga?
Sama hasutan temen masih kalah ga?
Kalau masih kalah ya berarti masiih lemah.
3.  Yang perempuan coba Tanya pada diri sendiri!
Masih kalah (suka pakai) sama baju ketat ga?
Masih kalah sama rambut yang diribonding ga?
Masih suka buka aurat di luar rumah ga?
4.  Seseorang  baru dikatakan kuat, cool, perkasa, sweet, kalau bisa ngalahkan perkara-perkara itu semua.
5.  Makanya yg punya badan kecil, jangan merasa kecil hati dan  jangan merasa lemah. Kekuatan seseorang di mata Alloh ada pada kekuasaannya mengendalikan emosi alias nafsu.
6.  Mending badan kecil tapi  kuat menahan nafsu. Lebih bagus lagi kalau badan gede bisa ngalahkan nafsu, pasti syetan apapun akan lari.
7.  Ayo menjadi remaja – remaji yang perkasa dan kuat dengan benteng Iman–Islam-Ihsan.
Remaja Muslim harus kuaaaat!!!





Penilaian kepribadian Muslim (ganteng-cantik-kaya, bukan ukuran kebaikan seseorang)



إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ, وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
(متفق عليه)
Dari Abu Hurairoh ra berkata, Rasululloh saw bersabda: “sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada rupa-rupamu (ganteng-jelek) dan harta-hartamu (kaya-miskin), tetapi Alloh melihat kepada hatimu dan amal-amalmu” (HR. Muttafaq Alaihi dari Abu Hurairoh).
اِنَّ اللهَ لاَيَنْظُرُ اِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلَى صُوَرِكُمْ
وَلَكِنْ يَنْظُرُ اِلَى قُلُوْبِكُمْ (وَأَعْمَالِكُمْ)  ( رواه مسلم)
Dari Abu Haurairoh ra berkata, Rasululloh saw bersabda: “sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada badan-badanmu dan tidak juga kepada rupa-rupamu, tetapi Alloh melihat kepada hati-hatimu” (HR. Muslim dari Abu Hurairoh )
Nasehat yang dipetik:
1.       Alloh memberi modal utama manusia untuk hidup dan beribadah di dunia, yaitu: pendengaran, mata dan hati, bukan harta, rupa ataupun badan.(lihat QS. 16/An Nahl:78)
2.       Modal utama untuk kembali bertemu Alloh di akhirat adalah kebagusan hati dan amal, bukan kebagusan harta dan rupa.
3.       Mari mensyukuri dan memanfaatkan modal yang luar biasa itu untuk beribadah kepada Alloh;
Pendengaran (kuping): mendengarkan yang baik dan bermanfaat untuk kehidupan dunia akhirat; nasehat, suka ngaji, petunjuk, bacaan al qur’an dll
Penglihatan (mata): melihat kebesaran dan keagungan Alloh, berusaha sekuat tenaga tidak melihat kemaksiatan.
Hati (akal) : memikirkan keagungan Alloh, meikirkan kebenaran syari’at agama dan mengamalkannya, senantiasa berusaha mengingat Alloh dalam berbagai kondisi.
4.       Seorang muslim harus membuktikan syukur atas modal yang sudah dikaruniakan  dengan beramal yang nyata, yaitu amal sholih dan bukan hanya dengan pengakuan dan angan-angan saja.
5.       Jadi, yang kebetulan berharta banyak (kaya,tumpaan keren, Hp keren, rumah modis), berbadan kuat dan berwajah cakep/cantik, dan serba perfec (sempurna) di mata manusia, janganlah berbangga apalagi sombong, karena Alloh tidak akan menilai semua itu.
6.       Begitu juga yang kebetulan berharta sedikit (miskin, tumpa-an jadul, Hp lemot, omah lawas), berbadan krempeng (kurus dan ga’ mbodi) dan berwajah pas-pasan (di mata manusia), tidak perlu berkecil hati dan minder, karena Alloh juga tidak akan menilai semua itu.
7.       Mari mengisi hati dengan keimanan yang benar dan ikhlas serta mewujudkannya dengan amal sholih yang nyata, karena itu semua adalah modal yang akan dilihat oleh Alloh dan untuk kelangsungan hidup di dunia, lebih-lebih yang kekal di akhirat.