Jumat, 11 September 2015

Mari mencari TAQDIR YANG BAIK


Kita sering mendengar istilah taqdir atau nasib, bahkan mempercayai taqdir adalah bagian dari Rukun Iman. Bagaimana sebenranya pengertian taqdir itu?
Taqdir tidak terlepas dari istilah qodho dan qodar.
Qodho adalah ketetapan, ketentuan atau rencana Allah untuk segenap makhluknya, baik manusia, jin, hewan tumbuhan, gunung, langit, laut, dll..      
Qodar adalah kenyataannya, kejadiannya. Kalau sudah terjadi disebutlah taqdir.
Misalnya :
Qodho dan Qodar untuk Alam Sekitar :
1)      Allah menetapkan (qodho) bahwa peredaran bumi mengelilingi matahari adalah 365 hari. Itulah Qodho. Pada kenyataannya (taqdirnya) memang berjalan seperti itu.
2)      Allah menetapkan (Qodho) bahwa air itu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Pada kenyataannya (taqdirnya) memang demikian.
Antara qodho dan qadar atau taqdir pada alam tidak terjadi perubahan. Itulah sunnatullah (ketetapan Allah). Segenap makhluk, selain manusia dan jin tidak mempunyai pilihan, mereka harus taat kepada ketetapan Allah, terpaksa maupun sukarela.
 Qodho-qodar untuk Manusia :
1)      Allah menetapkan bahwa manusia hanya boleh beribadah kepada Allah. Itulah Qodho. Tetapi pada kenyataannya banyak juga manusia yang menyembah selain Allah. Itulah taqdir.
2)      Allah menetapkan (qodho) bahwa setiap anak wajib berbuat ihsan kepada orangtuanya, tetapi pada kenyataannya (taqdirnya) ada juga anak yang durhaka kepada orangtuanya.
3)      Pada saat bayi berusia empat bulan dalam kandungan, Allah menetapkan potensi-potensinya atau bakat-bakatnya. Besar kecilnya bakat ini untuk setiap bayi berbeda-beda. Itulah ketetapan (qodho) Allah. Nanti setelah anak itu dewasa akan berusaha mengembangkan potensi itu, sehingga ada orang yang menjadi pemain bola tingkat internasional. Itulah taqdir. Tetapi ada juga yang malas berlatih sehingga hanya  menjadi pemain bola tingkat kecamatan saja. Itupun taqir juga.
Qodho Allah untuk manusia sering berbeda dengan taqdirnya sebab manusia dengan akal (dan potensi lainnya)  mempunyai hak pilih, tetapi kadang-kadang pilihannya dipengaruhi oleh  nafsu syaithaniyah. Tidak heran kalau ada manusia yang menyembah batu, membunuh, dan berbuat maksiat lainnya.
Oleh karena itu Alloh menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan dibekali potensi (kemampuan) yang asasi, supaya digunakan dengan sebaik-baiknya, yaitu untuk mencari taqdir yang baik. (QS. An Nahl, 16: 78).
Namun banyak manusia yang tidak menggunakan potensi itu dengan baik, sehingga mereka mendapatkan taqdir yang jelek. (QS As sajdah, 32: 9, Al Mulk, 67: 23).
Oleh sebab itu, karena manusia tidak mengetahui taqdir yang akan diterima, maka mari bersama mencari taqdir yang baik dengan memanfaatkan potensi yang telah Alloh berikan kepada kita semua.


2 komentar:

  1. jos ,,,di aktifkan lagi tmbh ok

    BalasHapus
  2. Siip.. semoga PAP selalu jaya dan bisa menjadi majlis ilmu yg berkualitas.. :)

    BalasHapus