GALAU...!!!
( Rasa
Cemas, Bimbang & Gelisah )
Galau!!” merupakan sebuah kata yang sedang naik daun, mungkin
menjadi semacam tren atau virus yang menjangkiti anak bangsa saat ini. Beberapa
untaian kalimat yang selalu bernada keluh kesah, gelisah, bingung, bimbang dan
khawatir ini tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media
televisi pun marak menggembar-gemborkan kata “galau” ini.
Pada dasarnya, memang manusia merupakan sosok makhluk yang paling
sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah,
sedangkan dirinya belum atau bahkan tidak siap menghadapinya, tentu jiwa dan
pikirannya akan mengalami guncangan, nah hal inilah yang menjadikan seseorang
mengalami cemas, bingung, bimbang, gelisah dan kahwatir sehingga terbitlah rasa
“galau!!” ini.
Masalah sebenarnya merupakan perkara yang fitrah bagi setiap
insan. Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam pun pernah mengalami keadaan-keadaan galau pada
tahun ke-10 masa kenabiannya.
Pada masa yang masyhur dengan nama ‘amul huzni (tahun duka cita)
itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan
disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu
Khuwailid.
Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama
Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan
khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap
Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang
mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan
pikiran mereka.
“… Janganlah engkau bersedih,
sesungguhnya Allah bersama kami …” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita untuk lebih merenungi
lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan
yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala.
Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita
menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa kunci dalam mengatasi rasa galau :
1. Sabar
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi
cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran.
Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap
masalah berat yang mendatanginya.
“… Sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153)
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya
akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka
sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan
mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah
mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali
dalam sehari
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah,
dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh,
tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu
akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai
persoalan pun, hal yang akan beliau lakukan adalah mengadukan persoalan
tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi
setiap makhluk.
3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut
sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang
menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk
kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya
sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai
jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala.
Sebagaimana firman-Nya :
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs
Al-Insyirah 5-6).
4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang
dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam
jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka
jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri
bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala,
bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan
ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan
mengingat-Nya.
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
erbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana
jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan
semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.Tentunya, sesudah
mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka
jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir
positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan
kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah
galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar