إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ
وَأَمْوَالِكُمْ, وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
(متفق عليه)
Dari Abu Hurairoh ra berkata, Rasululloh saw bersabda:
“sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada rupa-rupamu (ganteng-jelek) dan
harta-hartamu (kaya-miskin), tetapi Alloh melihat kepada hatimu dan
amal-amalmu” (HR. Muttafaq Alaihi dari Abu Hurairoh).
اِنَّ
اللهَ لاَيَنْظُرُ اِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلَى صُوَرِكُمْ
وَلَكِنْ
يَنْظُرُ اِلَى قُلُوْبِكُمْ (وَأَعْمَالِكُمْ) ( رواه مسلم)
Dari Abu Haurairoh ra berkata,
Rasululloh saw bersabda: “sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada
badan-badanmu dan tidak juga kepada rupa-rupamu, tetapi Alloh melihat kepada
hati-hatimu” (HR. Muslim dari Abu Hurairoh )
Nasehat yang dipetik:
1. Alloh
memberi modal utama manusia untuk hidup dan beribadah di dunia, yaitu: pendengaran,
mata dan hati, bukan harta, rupa ataupun badan.(lihat QS. 16/An Nahl:78)
2. Modal
utama untuk kembali bertemu Alloh di akhirat adalah kebagusan hati dan amal,
bukan kebagusan harta dan rupa.
3. Mari
mensyukuri dan memanfaatkan modal yang luar biasa itu untuk beribadah kepada
Alloh;
Pendengaran (kuping): mendengarkan yang baik dan
bermanfaat untuk kehidupan dunia akhirat; nasehat, suka ngaji, petunjuk, bacaan
al qur’an dll
Penglihatan (mata): melihat kebesaran dan
keagungan Alloh, berusaha sekuat tenaga tidak melihat kemaksiatan.
Hati (akal) : memikirkan keagungan Alloh, meikirkan kebenaran
syari’at agama dan mengamalkannya, senantiasa berusaha mengingat Alloh dalam
berbagai kondisi.
4. Seorang
muslim harus membuktikan syukur atas modal yang sudah dikaruniakan dengan beramal yang nyata, yaitu
amal sholih dan bukan hanya dengan pengakuan dan angan-angan
saja.
5. Jadi,
yang kebetulan berharta banyak (kaya,tumpaan keren, Hp keren, rumah modis),
berbadan kuat dan berwajah cakep/cantik, dan serba perfec (sempurna) di
mata manusia, janganlah berbangga apalagi sombong, karena Alloh
tidak akan menilai semua itu.
6. Begitu
juga yang kebetulan berharta sedikit (miskin, tumpa-an jadul, Hp lemot, omah
lawas), berbadan krempeng (kurus dan ga’ mbodi) dan berwajah pas-pasan (di mata
manusia), tidak perlu berkecil hati dan minder, karena Alloh
juga tidak akan menilai semua itu.
7. Mari
mengisi hati dengan keimanan yang benar dan ikhlas
serta mewujudkannya dengan amal sholih yang nyata, karena itu
semua adalah modal yang akan dilihat oleh Alloh dan untuk kelangsungan hidup di
dunia, lebih-lebih yang kekal di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar